Program SAE Berhasil, Lapas Banjarbaru Panen Perdana 25 Kg Okra
BANJARBARU, LIPUTANRIAU1.COM – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Banjarbaru meraih pencapaian yang membanggakan melalui program Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) yang diikuti oleh Warga Binaan. Lapas Banjarbaru berhasil melakukan panen perdana tanaman Okra sebanyak 25 kilogram di lahan SAE Labaru, Senin (24/6).
Panen ini dilakukan oleh Kepala Seksi
Bimbingan Narapidana / Anak Didik dan Kegiatan Kerja, Bagus Paras Etika, bersama Kepala Sub Seksi Kegiatan Kerja, Ady Tri Marwoko, Staf Sub Seksi Kegiatan Kerja, Tim Humas, serta Warga Binaan.
Bagus mengatakan program SAE ini merupakan salah satu upaya Lapas Banjarbaru untuk memberikan pelatihan dan keterampilan bagi warga binaan. “Dengan bimbingan dari petugas dan bersinergi dengan dinas terkait, warga binaan diajarkan cara menanam, merawat, hingga memanen tanaman okra,” jelas Bagus.
Diungkapkan Bagus, hasil panen okra ini akan dipasarkan ke pihak ketiga melalui koperasi Lapas dan sebagian didistribusikan ke dapur untuk kebutuhan makanan para warga binaan. “Hasil penjualan okra akan kita gunakan untuk keperluan bercocok tanam kembali, untuk setor Penerimaan Negara Bukan Pajak, dan premi bagi warga binaan,” jelasnya.
“Hasil panen ini tidak hanya menjadi bukti keseriusan para warga binaan dalam mengikuti pelatihan, tetapi juga menunjukkan potensi besar dalam bidang pertanian yang dapat dikembangkan lebih lanjut kedepannya,” imbuh Bagus.
Sementara itu, Kepala Lapas Banjarbaru, I Wayan Nurasta Wibawa, menyampaikan rasa bangganya atas keberhasilan panen okra ini. “Program SAE ini bukan hanya memberikan keterampilan praktis kepada warga binaan, tetapi juga meningkatkan rasa percaya diri dan memberikan harapan baru bagi mereka setelah kembali ke masyarakat,” ujar Wayan.
Salah satu Warga Binaan yang mengikuti program pembinaan kemandirian, Andi, mengungkapkan rasa syukur dan kegembiraannya atas keberhasilan panen okra. “Panen perdana okra ini adalah hasil kerja keras kami bersama para petugas. Disini kami belajar banyak tentang pertanian sehingga mempunyai keterampilan yang berguna setelah bebas nanti,” kata Andi.
Program Sarana Asimilasi dan Edukasi ini akan terus dikembangkan dengan berbagai jenis tanaman lain dan kegiatan produktif lainnya. Dengan keberhasilan panen okra ini, Lapas Banjarbaru membuktikan bahwa Lapas tidak hanya berfungsi sebagai tempat penahanan, tetapi juga sebagai tempat rehabilitasi dan pengembangan diri bagi warga binaan.***