Pamerkan Hasil Karya Warga Binaan, Lapas Banjarbaru Gelar Event “Bangga Menggunakan Produk Dalam Lapas” HBP Ke-60

Liputanriau1.com

Banjarbaru, – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Banjarbaru gelar 6event bertajuk “Bangga Menggunakan Produk Dalam Lapas”, dengan memasarkan berbagai produk hasil program kemandirian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Kegiatan itu digelar dalam menyambut Hari Bakti Pemasyarakatan Ke-60 Tahun 2024 di depan kantor Lapas Banjarbaru, Sabtu (23/3).

Kepala Lapas Banjarbaru, I Wayan Nurasta Wibawa menyampaikan kegiatan ini digelar guna memamerkan hasil karya warga binan dan dijual kepada petugas dan masyarakat. “Kegiatan ini sebagai ajang pengenalan, pemasaran, dan penjualan produk hasil karya WBP serta mendukung program Bangga Menggunakan Produk Dalam Lapas,” ujarnya.

Dikatakan Wayan, melalui kegiatan ini diharapkan warga binaan semakin semangat dan produktif dalam menghasilkan karya. “Kegiatan ini menjadi bukti bahwa Lapas telah memberikan pembinaan kepada warga binaan dan menghasilkan karya yang bernilai jual. Tidak hanya dibina keagamaan dan kepribadiannya, namun mereka juga diberikan pelatihan keterampilan bersertifikat sebagai bekal untuk mendapat pekerjaaan ketika sudah bebas nanti,” pungkas Wayan.

Kepala Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik dan Kegiatan Kerja, Bagus Paras Etika menyebutkan berbagai hasil karya warga binaan yang dipasarkan dalam kegiatan tersebut berupa hasil kerajinan tangan serta hasil pertanian dan perkebunan yang berkisar dari harga Rp7.000 hingga Rp300.000.

“Produk unggulan kita adalah keripik tempe yang telah dipasarkan ke sejumlah warung makan hingga restoran. Kemudian, ada tas dan sendal purun, lukisan, lampu box, miniatur pesawat, kereta api, kapal pinisi, mobil, becak, rumah Banjar, alat masak, sayur-mayur, buah-buahan dan lainnya,” sebut bagus.

Bagus membeberkan hasil penjualan produk akan dilaporkan kepada Direktorat Jenderal Pemasyarakatan sebagai upaya peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). “Keuntungan dari hasil penjualan produk akan disetorkan ke negara sebagai PNBP setelah dipotong modal produksi dan premi yang kita berikan kepada warga binaan sebagai bentuk apresiasi karena telah menghasilkan produk bernilai jual,” ucap Bagus.

Seorang pembeli, Ramlah mengungkapkan dirinya bangga dengan warga binaan yang tetap produktif meski di dalam Lapas. “Sempat tidak percaya kalau buatan warga binaan, kualitasnya seperti buatan profesional. Setelah dijelaskan petugas6⁷7 dan melihat berbagai kegiatan pembinaan warga binaan di sosial media Lapas Banjarbaru, baru saya percaya,” katanya.