Mari Kita Berpelukan Selepas Pemilihan: Kembali Bersaudara Demi Aceh Tercinta
Aceh – Pemilihan umum, baik tingkat daerah maupun nasional, sering kali meninggalkan jejak perpecahan di tengah masyarakat. Namun, Isa Alima, seorang pemerhati sosial dan politik Aceh, mengajak semua pihak untuk kembali merajut persaudaraan dan menjaga keutuhan umat selepas pesta demokrasi selesai. Dalam sebuah pernyataan yang penuh makna, Isa Alima menegaskan pentingnya persatuan demi membangun Aceh yang lebih baik.
“Hilang kan perbedaan yang ada, mari kita bersatu merawat dan menjaga persaudaraan,” ujar Isa Alima dengan penuh semangat. Ia mengingatkan bahwa perbedaan pilihan dalam pemilu bukan alasan untuk bermusuhan, melainkan bagian dari dinamika demokrasi yang harus disikapi dengan kedewasaan.
Isa juga mengutip ajaran agama yang melarang permusuhan, terutama di antara sesama saudara seiman. “Allah SWT benci akan permusuhan, apalagi sesama saudara seiman dan seagama,” lanjutnya. Pernyataan ini sekaligus menjadi seruan moral kepada masyarakat Aceh untuk menempatkan ukhuwah Islamiyah sebagai landasan dalam bermasyarakat.
Menurut Isa, suasana pasca-pemilu harus menjadi momen refleksi untuk memperbaiki komunikasi dan memperkuat ikatan sosial. “Mari kita berpelukan selepas pemilihan, kita kembali bersaudara demi membangun Aceh tercinta,” imbuhnya. Ia menambahkan bahwa konflik yang berlarut-larut hanya akan menghambat pembangunan dan merugikan masyarakat luas.
Sebagai pemerhati sosial dan politik, Isa Alima berharap agar tokoh masyarakat, ulama, dan pemuda dapat menjadi jembatan dalam mendamaikan kelompok-kelompok yang sempat terpecah akibat perbedaan pilihan politik. “Aceh adalah tanah para pejuang dan ulama. Kita punya tanggung jawab besar untuk menjaga warisan ini dengan persatuan dan kedamaian,” pungkasnya.
Ajakan Isa Alima ini disambut positif oleh berbagai elemen masyarakat, yang juga menyadari bahwa persaudaraan adalah fondasi penting untuk membangun Aceh ke arah yang lebih maju. Dengan semangat kebersamaan, masyarakat Aceh diharapkan dapat menghadapi tantangan masa depan dengan lebih solid dan harmonis, tutup Isa.