Aceh Kehilangan Seorang Ulama Cerdas dan Bijaksana

 

Jakarta – Ketua Umum Solidaritas Pemersatu Bangsa Indonesia (SPBI) Dr. Iswadi, M.Pd mengucapkan Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. dan menyampaikan Kabar duka yang mendalam telah kita terima dengan kepergian Tgk. Muhammad Yusuf A. Wahab (Tusop) pada Sabtu, 7 September 2024 pukul 08.30 WIB di RS Brawijaya Jakarta. Beliau adalah sosok ulama besar yang selalu hadir memberikan pencerahan dan nasehat untuk semua lapisan masyarakat. Kehilangan ini tentu dirasakan oleh semua rakyat aceh, pasalnya beliau adalah seorang tokoh panutan yang dihormati dan disegani.

“Kita panjatkan doa bersama untuk almarhum, semoga Allah SWT menerima segala amal ibadahnya, mengampuni dosa-dosanya, dan menempatkannya di tempat yang mulia di sisi-Nya. Semoga beliau mendapatkan husnul khatimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan keikhlasan. Aamiin ya rabbal’alamin”.

Menurutnya kabar duka datang dari Aceh, di mana salah satu ulama besar, Tu Sop, telah meninggal dunia. Kepergian beliau bukan hanya meninggalkan rasa kehilangan bagi keluarga dan orang-orang terdekatnya, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Aceh yang telah lama menganggapnya sebagai panutan dalam hal ilmu agama dan kebijaksanaan.

Tu Sop juga dikenal sebagai ulama yang cerdas, bijaksana, dan rendah hati. Beliau tidak hanya menguasai ilmu agama secara mendalam, tetapi juga dikenal sebagai tokoh yang mampu memberikan nasihat dengan cara yang lembut namun penuh makna. Kebijaksanaan dalam memandang masalah serta cara beliau dalam mengedukasi umat membuatnya dihormati oleh berbagai kalangan,

Mulai dari masyarakat awam hingga tokoh-tokoh penting. Sebagai sosok yang dekat dengan masyarakat, kehadiran Tu Sop selalu dinanti, terutama dalam majelis-majelis pengajian dan ceramah agama. Gaya bicaranya yang sederhana namun penuh hikmah sering kali mampu menyentuh hati banyak orang. Beliau juga dikenal sering kali memberikan solusi yang arif dalam menghadapi berbagai permasalahan sosial dan keagamaan yang terjadi di masyarakat.

Dengan kepergian Tu Sop, Aceh kehilangan seorang tokoh yang berperan besar dalam menjaga dan melestarikan tradisi keilmuan serta nilai-nilai keislaman. Ulama seperti beliau adalah sosok yang sangat berharga, tidak hanya karena keilmuannya, tetapi juga karena keikhlasan dan komitmennya dalam mengabdikan diri untuk masyarakat. Meskipun Tu Sop telah tiada, warisan ilmu dan teladan kebaikan yang beliau tinggalkan akan terus hidup dandan menginspirasi generasi-generasi selanjutnya.

Selain itu Dr. Iswadi, M.Pd., mengungkapkan bahwa dalam komunikasi terakhirnya dengan Tusop, yang disampaikan hanyalah bahwa Tusop merasa kelelahan dan hanya butuh istirahat. Ini menunjukkan bahwa dalam komunikasi tersebut, tidak ada tanda-tanda atau keluhan serius lain yang diutarakan oleh Tusop, selain rasa lelah yang dialaminya. Demikian pungkasnya